Puisi

AKANKAH BERLALU
Dear Pecinta

Terombang-ambing kala asaku menari disini
Dalam kesunyian kehidupan abad ini
Terpendam semua hasrat tuk hirup udara pagi
Trtinggal mati oleh badai tersapu ombak alam bumi
Alamku yang menangis
Alamku berteriak hindari mati
Langitku yang terhempas
Insanpun terbang ikut melayang
Terindah pandanganku hanya sesaat
Kini hilang dalam sekejap
Akankah semua kembali berharap
Pada kehidupan yang baru
Dari badaiku yang telah berlalu
Akankah berlalu
Pastilah berlalu

Yars for Aceh, 30 Januari 2005
Ciputat, 12:30 WIB



ANTARA KAU DAN DIRIKU
Dear Ayu:
Saat ini ku terdengar syahdunya kicauan burung bernyanyi di kala sunyi
Dalam perpaduan teriknya matahari menyambut sunset terjadi
Mengiringi alur kehidupan ramainya Jakarta hari ini
Di atas ketinggian langit pada puncak bumi di bawah pijak kaki
Ku tersapu oleh angin seiring lambaian dedaunan berbisik lirih
Matahari pun terus alirkan nada teriknya kadang saat menghilang
Tertutup awan kelabu terbawa angin terus menerus berganti
Namun nanar mataku pada gedung-gedung yang tinggi
Terbayang semua angan mencapai kekuatan mimpi
Tuk hadirkan suasana hati yangj sendiri ini bila ditemani sang bidadari
Alangkah sempurna hidup ini bila kau di sisi
Terlintas dia datang dalam lamunan terlintas dia tersenyum
Tapi bidadari itu pergi entahkah dia menghilang dalam kelam
Kemudian tampak berganti dengan bidadari yang lain menghampiri
Akankah kau jua terbuai dalam sambut lamunku?
Kau yang entah di mana dengan siapa kau berjalan
Dendam hati ini bila kau berpaling
Sesalkah dirimu bila hatiku kuterjemahkan lewat syairku
Masih ada hari esok dan aku datang untukmu gapai hasratmu
Sambut hariku dan terimalah rasaku
Berikan sentuhan cintamu bahwa aku kan pergi denganmu
Hingga tak dapat kupejamkan mata ini bahwa ku sangatlah sayang padamu
Tuk kutumbuhkan sayap-sayap kasih terbang menggapai cinta
Berdua abadikan senja sambut hening malam tinggalkan asa
UI Salemba, 04 Agustus 2004, 14:16 WIB
Yars dalam senja di hati

CINTA SEORANG SAHABAT
Dear IIN: 
Aku adalah percikan air yang jatuh dari tebing-tebing mimpi
Menampilkan tetesan suara kedamaian kesejukan hati
Yang tiada hentinya mencurahkan percikan sayangnya
Untuk menumbuhkan benih-benih kerinduan cinta
Sekali aku terdengar gemerciknya aku terbawa khayal
Terbawa lamunan engkau diantara kesejukan wajahmu dalam sekejap
Terbayang tarikan setiap hela nafasmu disambut senyum indah bibirmu
Menambah kecerian hidupku untuk ku dapat mencari jati diri
Akankah selamanya hidup ini perlu cinta, cinta, dan cinta
Mengapa hasrat itu datang untuk dapat mengiasai cintanya
Aku adalah percikan curahan hati yang tak lain adalah sahabat
Tapi ku tak tahu kemana arah perginya air itu akankah tersesat
Aku yang selalu bermain dalam khayal jalani setiap arah aralku
Di mana tempat dan keadaan ku bersandar hilang aku terus menggapainya
Walaupun aku adalah sahabat tapi aku punya cinta dan sayang
Cinta dan sayang melebihi seorang kekasih akan tetapi
Hanya kasihmu yang dapat mengerti kemauanmu
Jadikan aku sahabat bunga tidurmu yang slalu kau impikan
Yang slalu kau peluk bila kau menangis
Yang slalu kau peluk bila kau marah
Yang slalu kau rebahkan hatimu di hatiku untuk selamanya aku milikmu
Sahabat yang selamanya menjadi teman hidupmu
Sahabat yang yang mengerti akan desah kerinduan
Sentuhan kasih dan ciuman hasrat bercinta dalam pelukan
Tidurlah wahai kekasihku dalam pujaan mimpi-mimpi indah
Gapailah keinginanmu dan gapailah pada senyuman cahya hatinya
Bila cahaya itu sekali menyinari hatimu aku rela untukmu
Cilandak, 13 Agustus 2004,
Yars at Pei room 13:28 pm



BIDADARI HATIKU
Dear Ayu:
T'lah terpikirkan oleh benakku bahwa kau bidadariku
Terbawa mimpi-mimpi dalam khayalan syair hari-hariku
Menggapai hasrat rebahkan suasana alam cinta yang menggebu
Terinjak-injak oleh keinginan angan semu yang tak bisa ku jamu
Saat terdiam bila pelangi keraguan itu muncul bersatu mengubah warna
Maka setitik harapan dan setetes cinta akan kasih sayanglah
Yang membawa angan-angan tuk terus bertahan dan bertahan
Tuk mendapatkan curahan cintanya walau sedikit
Ku ingin tahu bagaimana rasanya bagaimana indahnya dunia
Akankah kau selalu terbayang tuk terus menatap wajahku setiap saat?
Ataukah kau hanya berpaling dari impianku yang tak kau sadari
Kuyakinkan dirimu ku buka hatiku ketuk pintu cintamu
Kau bidadariku kau impianku kau jiwa yang satu
Gapailah anganku hembuskan nafas wangi surgamu untuk dapat mencumbumu
Jangan kau ragu tuk berbagi rasa asaku walau sesaat
Khayalku tuk jadi milikku kulantunkan lewat ketukan hati
Yang tak bisa berbagi walau itu semua hanya mimpi dan akan menjadi impian
T'lah terpikirkan oleh hari-hariku kau adalah hidupku
Kaulah sempurna jiwaku yang pernah terkoyakkan
Oleh masa-masa laluku dalam alur perjalanan cinta-cinta yang haru
Berbeda dalam kisah dan pengalaman untuk temukan jati diri
Tuk gairahkan suasana hati timbulkan inspirasi
Bangkitkan hidupku yang benar-benar kurasakan tlah mati
Tapi kau membawa cahaya suci iringi angin semangatku kembali
Pagi ini ku tersadar terpijak oleh tatapan manismu
Hembuskan bayang-bayang kerinduan hempaskan sedih dan gelisah
Terasa damai bila bayangan itu tersentuh oleh hasrat yang menyatu
Seiring lagu berikanlah semua keinginanmu tanpa ragu
Tertulis dalam sajak-sajak tuk ku ketuk hatimu pinta hatiku untukmu
Katakanlah bahwa kau sayang aku bahwa kau tercipta untukku
Dan bila itu hanya mimpi dan kembali ku terbangun tetap saja itu hanya mimpi
Bila itu terjadi kaulah memang bunga tidurku selama ini
Menyapu mimpi-mimpi yang tak pasti yang tiada awal tanpa perpisahan
Tiada perpisahan tanpa kesan dan tiada kesan tanpa kenangan
Terbangun dalam buaian tidurku
Tertulis, 04 Agustus 2004, 07:02 WIB
Just for U.



IMPIAN SEJATI
Dear: Ayu
Hari ini ku tak bisa berbuat apa-apa bimbang dan ragu
Terpikir tuk menentukan pilihan 
Mata hatiku berkata jalanilah yang ada di benakmu
keinginan tuk memiliki hatinya 
Bimbang resah dan ragu itu terus menyelimuti peluh jiwaku
Terbuai dalam keinginan yang tak mungkin saat ini kupasrahkan
Bahwa hatiku yang lain berbisik bahwa ia tak dapat ku miliki
Mengapa kejadian ini terus terjadi dan harus terjadi
Kenapa selalu ada "dia" yang ingin jua memiliki
Aku yang selalu mengalah dalam cinta pada saat ku terluka
Biarlah impian itu tetap menjadi impian sejati
Biarlah keinginan itu menjadi kenangan
Yang menjadi dimensi cintaku yang terpendam
Yang membuat syair ini tercipta dan tertulis menjadi saksi nyata

Bagaikan malam tertutup awan
Bagaikan sinar bulan terhalang dedaunan
Bagaikan pelangi hadirkan warna kesunyian
Yang tersapu oleh rintik air hujan
Dia tak dapat menyinarinya 
Dia tak dapat menembusnya 
Dia yang tertumpu oleh batas ruang dan waktu
Dia adalah aku yang bertahan
Bagaikan suara gitar yang terpetik
Tak menimbulkan irama yang indah bila ia tak mahir memainkannya
Seperti hatiku tak terketuk olehnya Tak ada rasa sayang dalam lubuk hatinya
Akan tetapi bila ku dapat mengatakan isi hatiku padanya
Sangatlah indah dunia terasa yakinkan pada hasrat cinta
Pikiranku saat ini tak menentu bimbang gelisah tak tentu arah
Apakah esok kan kembali indah apakah ia menjadi impian
Ach itu hanya ilusi 

Sampai detik ini pun aku berandai dan terbuai
Aku terombang-ambing dalam keruhnya pikiran yang membelenggu
Tersentuh benak tuk lupakan 
Yang tertunda ini mulai kurelakan 
Yang terlela lepaskan engkau 
Kau sungguh dan sungguh-sungguh seorang impian yang menjadi kenyataan 
Tetapi inilah kenyataan mimpi yang menjadi kenangan 
Hancurlah impian itu biarkan hancur Pun saat ini ku mncoba mengingat kembali
Mungkin engkaulah impianku gelisah dalam tidurku gelisah dalam lamunku
Ku tak ragukan lagi memang kaulah bunga tidurku seperti bunga-bunga yang lain
Akan tetapi tak bisa ku petik tak bisa ku gapai
Karna ada hati yang lain yang ingin memilikimu wahai sayang
Cukup sudah impian cintaku kini terendap laraku
Yars at Bulungan
Wapress, 21 Juli 2004, 10:48 - 11:41 pm 

DETIK-DETIK TA'AWUN
Dear Kazoel:
Hari ini ku tatap indahnya awan gelap bercahaya
Di ketinggian puncak-puncak bumi di dasar lautan
Meneteskan embun aroma kedamaian
Sejuk segar semerbak terasa dinginkan pilu jua haru
Lepas hilang berjuta ragu dan bimbang harap kepastian
Tak dapat ku kira dan ku sangka
Betapa ragaku dapat menggapainya
Puncak indah kini tlah ku pijak
Akankah keinginan ini kembali ku rasa
Seperti ku gapai cintanya masa yang telah lalu
Senyumku melihat insan-insan senandung riang
Saling canda dan tawa tak ada duka lara
Mereka bergembira senang-senang pun ceria
Adakah gundah di sana
Gema adzan 'Asar berkumandang
Seiring lepaskan lelah dan gelisah sekujur badan
Kupandangi sejenak mataku tertegun
Ku hirup udara segar pegunungan
Ku tatap riang penuh senyuman wajah-wajah penuh berkesan
Rintik hujan mulai membasahi penaku
Rintik hujan berikan belaian helai-helai rambutku
Terasa sempurna hidup dalam damai
Hanya aku dan sebuah tulisan
Yang menjadi saksi mengawali akhir kisah cintaku
T'lah kujadikan cintaku menjadi sahabat bukanlah teman
T'lah kujadikan detik ini sebuah cahaya bersinar indah
Yang mengintip di sela-sela awan hitam berkabut
Menambah suasana semakin haru namun sempurna
Bila ada kehadiran teman-teman tercinta
Memangsa tuk berbagi rasa angan cinta dan cita-cita
Perlahan kemudian cahaya itu hilang tertutup awan
Seiring hilangnya cinta kasih dan kembali kesunyian itu datang
Melangkahi syairku tuk akhirkan kisah cinta yang pilu
Tertulis, Puncak, 03 juli 2004, 16:23 sore
Akhirnya ku kembali pulang



KATAKANLAH SEJUJURNYA
Dear Maryam:
Aku adalah jika, yang hanya mengharap pada teriknya matahari dan cahya sinar bulan
Untuk sekejap berikan sentuhan makna cinta kedalam hatinya
Dan berikan kedamaian jiwa hilangkan ragu yang mengikis menghujam dinding mata
Pastilah aku jiwa dan sekujur tubuhku meresap panas dan terbakar
Dengan tiada batas waktu yang menyelimuti kabut kalbu
Menjadi terasa dingin membeku dan menggigil kaku
Aku adalah jika, yang hanya mengharap sayang pada hati yang kau rindui
Sekejap terasa dekat ingin memeluk aura tubuhmu walau angan menghantui
Pastilah ia akan memberikan seluruh kasih sayangnya dengan setulus hati
Katakanlah padaku hasrat apa yang terjadi hingga perlahan waktu memisahkan kita
Aku adalah jika, yang mengetahui apa yang ada di balik indahnya
Cahya sinar matamu yang syahdu membuat kerinduan
Tapi kau takut untuk memilikinya bila ia tak sanggup untuk menerimanya
Apa jadinya dan apakah ia akan menjauh darimu ataukah kau akan menjauh darinya
Ataukah jua memang hanya perasaan yang muncul kau pendam selamanya
Janganlah kau diam membisu ku mohon kau ucapkan kata tentang arti kata cinta
Biar ku terlepas dari keraguan yang slalu menghantuimu yang menyesakkan
Aku adalah jika, yang dalam tidurku kembali ku termimpi
Untuk hanya diam walau meresahkan hati mengharapkan kejujurannya
Yang kan nantinya padam hilang dan terpendam aku menjadi yang tersiksa
Aku yang tersesat dalam ruang dan waktu untuk dapat menghilangkan rasa hampa
Dan kegelisahan jiwa menarik keluguan hasratku kembali bersua
Selalu membasahi peluh jiwaku cintaku dan sayangku
Jikalau aku adalah jika adalah hanya ruh Tuhanku yang merasuki aura cinta
Yars flamboyan
Sinyo room, 11 August 2004. 13:11 pm


TERSADAR SATU KATA
Dear Maryam:
Wajahmu yang jelita bebirmu yang mempesona merekah membias kaca
Ingin rasa menciummu dengan ciuman syahdu iringi sentuhan lembut jarimu
Seakan-akan hatiku hasratku dibuatnya begitu tersiksa terbang jauh
Aku mendengar dan melihat bahwa kecantikan luar seringkali menjadi penyebab penderitaan
Yang tersembunyi dan menakutkan bagi setiap lelaki
Atau penyebab kepedihan yang mendalam jua menyakitkan ?
Ach..itu hanya sekilas bayangan sebuah perhiasan mimpi yang mengganggu
Membuat ragu di dalam keinginan-keinginan hampa
Aku terpikir Jika bukan karna cahya bulan menembus pandanganku,
Cahya siapakah yang dapat menyinari air jernih suci bagi para penyair?
Aku terbayang bahwa sinar bulan yang sama tetaplah sama yang menyebabkan pasang surutnya Gelombang lautan bercinta antara lelaki dan wanita antara aku dan dia
Tetapi ketika aku sadar terbaring di tepi pantai kasih sayangmu
Ku rebahkan kepalaku dipundakmu dibangkitkan oleh cahya yang menyinari hatiku
Aku merasakan lidah api suci membakar dan mengikis tulang rusukku
Segera setelah aku tersadar aku merasakan lapar hatiku dalam batiniah
Yang mencekeram hingga menyedihkan jiwaku tersungkur terkulai
Berusaha untuk mengangkatku hidup ke surga cinta dengan sayapnya
Tetapi sayap-sayap angan itu kemudian bergetar patah jua terkulai
Tak mampu melawan dahsyatnya gemuruh ombak amarah cinta yang lain
Ketika aku tersadar kembali dan dapat merasakan semuanya itu
Sebenarnya kebahagiaan itu tejadi saat aku masih berpikir
Aku memahami bahwa kebahagiaan hanya ditemukan di dalam cinta
Yang mengikat jiwa wanita terhadap lelaki
Cinta yang mencurahkan semua perasaannya jika telah tersentuh hasrat cintanya
Ke dalam hati lelaki yang membuat para pecinta menjadi satu cabang
Dari pohon kehidupan satu kata dalam bibir Tuhan..

Yars…
Syair untukmu dalam hembusan tidurku
Pei room…12 Agust 2004, 01:17 am



NYANYIAN JIKA
Dear Maryam:
Aku adalah jika, yang hanya mengharap pada teriknya matahari dan cahya sinar bulan
Untuk sekejap berikan sentuhan makna cinta kedalam hatinya
Dan berikan kedamaian jiwa hilangkan ragu yang mengikis menghujam dinding mata
Pastilah aku jiwa dan sekujur tubuhku meresap panas dan terbakar
Dengan tiada batas waktu yang menyelimuti kabut kalbu
Menjadi terasa dingin membeku dan menggigil kaku
Aku adalah jika, yang hanya mengharap sayang pada hati yang kau rindui
Sekejap terasa dekat ingin memeluk aura tubuhmu walau angan menghantui
Pastilah ia akan memberikan seluruh kasih sayangnya dengan setulus hati
Katakanlah padaku hasrat apa yang terjadi hingga perlahan waktu memisahkan kita
Aku adalah jika, yang mengetahui apa yang ada di balik indahnya
Cahya sinar matamu yang syahdu membuat kerinduan
Tapi kau takut untuk memilikinya bila ia tak sanggup untuk menerimanya
Apa jadinya dan apakah ia akan menjauh darimu ataukah kau akan menjauh darinya
Ataukah jua memang hanya perasaan yang muncul kau pendam selamanya
Janganlah kau diam membisu ku mohon kau ucapkan kata tentang arti kata cinta
Biar ku terlepas dari keraguan yang slalu menghantuimu yang menyesakkan
Aku adalah jika, yang dalam tidurku kembali ku termimpi
Untuk hanya diam walau meresahkan hati mengharapkan kejujurannya
Yang kan nantinya padam hilang dan terpendam aku menjadi yang tersiksa
Aku yang tersesat dalam ruang dan waktu untuk dapat menghilangkan rasa hampa
Dan kegelisahan jiwa menarik keluguan hasratku kembali bersua
Selalu membasahi peluh jiwaku cintaku dan sayangku
Jikalau aku adalah jika adalah hanya ruh Tuhanku yang merasuki aura cinta
Yars flamboyan At sinyo room, 11 August 2004. 13:11 pm
Request for you my Maryam

TERDAMPAR DALAM TEPIAN CINTA
Dear Maya:
Betapa ku ingin memiliki seorang kekasih impian
Yang slalu terlihat manis dan cantik dengan wajah penuh riang
Saat itulah ingin ku raih hasrat cintanya hanya untukku
Sehingga ku dapat merasakan kepuasan sayang tulus cintaku
Namun apa yang tlah ku dapatkan…
Betapa ku ingin membenci diriku sendiri
Di kala kerinduan menyelimuti aura kasih sayang
Kini hilang tertiup angin malam seiring putaran waktu berjalan
Menanti hari saat-saat ku dapat melupakan rasa penyesalan
Haruskah kebencian itu datang…
Kau yang memaksa aku lewati aura manis kasihmu
Untuk ku dapat memiliki keindahan cinta yang semu
Tetapi apa dan mengapa impian tuk memiliki sirna
Kau yang tak dapat berikan alasan hanya sebuah kata sesal
Apakah aku tlah menyakiti hatimu…
Sepatah kata baru kau ungkapkan begitu ceria "suka"
Aura hatiku telah merasakan apa yang ada dalam hatimu
Hasratku pun telah mengetahui bahwa kau suka aku
Tanpa harus kau ungkapkan kata itu
Taukah kau bahwa ku sangatlah sayang padamu
Salahkah aku bila ku terlanjur untuk dapat mencintai dan menyayangimu…
Kau sangatlah istimewa untukku
Kau sangatlah berbeda dalam sentuhan
Seandainya dan hanya bila ku memilikimu
Ku kan berikan kasih sayangku untukmu
Setelah itu terserah kamu…
Akan tetapi kau tak menerimaku terdampar tenggelam di tepian cintamu
Tertulis, Ciputat 15 juli 2004, 19:14 malem
Maya in memories, at Setu Babakan 14 juli 2004, 16:37 sore
Yars dalam kemayaan


YANG MENJADI KENANGAN
Dear Maya:
Sebuah pertemuan yang hadirkan pesona
Tuk wujudkan arti dari penyatuan cinta
Mengakhirkan sebuah alasan kesendirianku yang tak dapat dielakkan 
Semua menjadi tanda tanya
Senyummu yang lembut tawamu yang penuh dengan kerinduan
Mengingatkan semua rindu dan angan 
Hadirkan pelukan hasrat cinta yang tak bisa hilang
Tapi apakah yang telah ku raih
Impian itu terbang jauh semakin menjauh
Lepaskan kenangan sesaat hilangkan sesal rasakan puas
Aku yang kini sendiri ditemani oleh bayanganku sendiri
kau yang teristimewa Lain rasanya bila berdua
Cinta dan sayang mulai pudar Saat kau katakan tak menerima
Kata-kata cinta yang ku gugah sudah terjawab dan termakna olehnya
Kini ku mengerti bahwa cinta tak harus memiliki 
Dan bahwa arti cinta hanyalah kan yang menjadi impian dalam kenangan
At Davit home
Tebet, 19 Juli 2004, 03:04 pm


CINTA PUTIH 
Dear Maya

Dalam ingatan masa laluku yang penuh dengan tanda tanya
Kau terlihat dewasa berucap dalam kata dan bersenda lewat curahan hati 
Kini kembali tercipta ingatan baru dengan wajah dan penampilan baru
Hangatkan kembali ingatan silam dengan suasana yang berbeda pula 
Kau yang masih sama seperti kemarin ceria dan penuh keriangan
Dengan memandangmu kembali rasa sayang itu datang
Dan rasa rindu tuk terus bertemu sangat kuimpikan
Membuka cerita dan lembaran baru untukku padamu
Berbeda dari awal cintaku bersemi untukmu kembali 
Akankah kau jua merasakan kehadiranku karna kau t'lah menyambutku
Dengan pandanganku pada rambutmu yang sangat anggun 
Dahulu terurai panjang kini kau pangkas rambutmu hingga bahu 
Terlihat bahwa kau benar-benar tetap cantik indah lugu imut dan menawan
Kau adalah cinta putihku dalam kasih sayang 
Kini Kau selalu terdiam dalam kata tak terucap ku mohon ucapkan kata
Kini Ku jadi ragu terbuai oleh senyumanmu akan indah bibirmu
Apakah senyum manismu tatapan matamu padaku
Dan sinar dari matamu itu menandakan bahwa kau cinta aku
Katakanlah sesungguhnya jadikanlah ini adalah kenangan cinta yang tertunda

At my room, night lonely
2 minggu setelah idul fitri 2004


MUTIARA CINTA
Dear kHA

Dunia tak pernah cukup untuk cinta
Meski orang-orang menempatkannnya sangatlah dalam
Antara langit dan bumi yang ermaknai batasnya
Sampai akhir kematian jawabannya
Dunia tak puanya padanan bagi cinta
Maka manusia terus mencari
Dunia tak lengkap untuk cinta
Maka manusia terus saja mencarinya
Dunia tak selesai buat cinta
Dan manusia terus mencari-cari akhir
Sejauh itulah kekasih berarti
Sejauh cinta tak dapat dipahami
Aku tidak tahu bahkan cenderung tidak pecaya
Apakah aku atau kau punya
Adalah cinta sejati yang tanpa pamrih
Terpancar begitu saja antara kamu dan aku
Bagiku cinta kita tidak terbit dan berkembang begitu saja
Kita berdua harus merawatnya
Masih dalam tanda Tanya, Yars_Kazoel dalam detik harapan
Tertulis jum'at, 02 Juli 2004, 00:00 pmi



MATA HATIKU YANG DATANG
Dear Prista:
Yang ku lihat hari ini adalah kenangan indah awal saat bertemu
Tanpa tersadar oleh ruang dan waktuku kau hadir di hatiku
Perlahan rasa yang yang terendap akan impian seorang kekasih
Perlahan ku panjatkan ribuan warna jiwa yang tersimpan
Ku lepaskan lalui tabir mimpimu hadirkan ruhku
Akan tetapi perlahan kau tampakkan betapa indahnya dirimu wajahmu
Kian pancarkan warna indah yang tak pernah ku lihat sebelumnya
Seakan-akan kau lindungi segala perasaan pahit yang kau alami saat ini
Entah itu hanya sebuah ungkapan tak bermakna atau benar adanya
Ataukah nyata yang selalu terbesit dalam jiwamu namun kau tutupi
Rasa pahit yang ingin kau lepaskan berawal dari masa-masa mu yang kau hadapi
Perlahan kau terhanyut dalam buaian angan-angan bimbang dan gelisah
Menghantui setiap langkah kemana kakimu pergi dan menghindar
Menghantui gerak gerik bayangan dirimu yang bukanlah nyata
Seakan-akan jadikan aku sebuah impianmu yang datang menjemputmu
Rasakan dirimu dan ku ingin dapat rasakan kehadiranmu saat ini
Jika ku terdiam warnai hariku kembali pasti ku merenung sendiri
Jika ku seumpama ruh yang terbang hinggapi hasrat tuk memiliki
Saat itu dan inilah aku terbuai akan cinta yang terdalam darimu
Andaikan kau terbang pula lalui waktumu yang membisu
Tuk sekedar jumpai aku walau hanya sekedar ruang yang berjalan
Andaikan ku dapat jua bersua lintasi ruangmu yang gelap namun bersinar
Bersama kan ku jalani awal hidupku yang baru jalani awalmu padaku
Jika kau tak bisa tuk hanya jumpa ku tuk ungkapkan hasratmu
Dan jika kau terus mencari warnamu yang pudar dari jawaban hatimu
Akan lebih baik lepaskan masa lalumu dan lupakanlah asa dan gerakmu itu
Sweet room of mine, 28 Nop 2004, 21:55 WIB
 Dedicate Prista, Daan Mogot, Sabtu 27 Nop 2004


ADA APA DENGANMU
Dear Prista
Wahai kasihku akankah sudah kau lupakan semua apa yang tlah terjadi
Kuinginkan darimu sadarlah akan aku dan berubahlah demi kebaikanmu
Sesungguhnya kita sama-sama terlupa akan janji dan jua terluka akan cinta
Bukan berarti sifatku dan khilafku menjadikan alasan sebuah pertengkaran
Akan tetapi kenyataanlah yang harus dihadapi bahwa cinta tak harus memiliki
Cintaku dan rinduku lah yang dapat menyatukan mu denganku
Seandainya aku dapat bertanya pada malam dapatkah kau lihat adanya perbedaan
Yang selalu datang menjumpai setiap pecinta yang pasti tak terungkapkan pula
Akan tetapi mengapa kau tak berubah sesungguhnya ada apa denganmu
Mungkin hanya malam yang dapat meleburkan segala rasa yang kau pendam
yang pasti tak terungkapkan pula jawaban hatimu atas rasa akan diriku
tapi mengapa kau jua tak berubah kembali ku bertanya ada apa denganmu
From Peterpan, ku terrjaga 29 Nop 2004, 09:5 WIB



AKANKAH 
Dear Prista

Dalam kerinduanku yang teramat dalam akan dirimu
Tertumpu bayangmu di keheningan malam nan syahdu
Gemercik air beriak yang tak henti getarkan pendengaran batinku
Seolah-olah hidup ini membuat tenang adanya tiada gundah resah dan gelisah
Sudahi hujan turun basahi bumi ini berikan kedamaian alam sejati
Terpancar sinar terang di balik kilauan mutiara wajahmu nan jauh di sana
Kau yang terindah tiada ungkapan yang indah tak henti ku memujimu
Saat kau tertidur dalam lelap sesaat ku memikirkanmu menerawang menghampiri
Apakah yang kau rasa hari esok adalah bagaimana hasratmu berbicara
Bahwa aku sangat merindukanmu akan kasihku padamu 
Dan ketika kerinduan pada mata hatiku yang tlah hilang 
Tercipta untukku bidadari hatiku seakan-akan terbang menghampiriku
Seiring angin menerpa air lautan yang berombak sentuh kalbuku
Seiring bayangmu membelaiku dalam hembusan angin lautan
Tuk sekedar menggapai mimpimu malam ini tuk ku raih cintamu kejarlah mimpiku
Biarlah malam ini dan sentuhan anginMu menjadi saksi 
Bahwa aku benar-benar merindukanmu sangat
Kembali kuyakinkan bahwa Aku cinta kamu dan Aku sayang kamu
Bawalah bersama angin dan cahya hatimu
Selepas pandanganku akan cahaya mercu suar MabrukAnyer
Berikan berkas sinar cahyamu untukku jadikan ku milikmu
Sungguhh selamanya aku kan mencoba walau ku berharap 
Tuk mengenang malam ini hanya untukmu kasihku 
Walaupun ku hanya berharap dan kembali ku berharap
Walau syair ini jadi awal kedua kalinya ku bertemu engkau lewat angan 
Entah kapan kau terlamun sendiri akan lamunanmu
Entah kapan ku terlamun sendiri akan lamunanmu
Anyer 04 Desember 2004, 02:30 WIB
Mabruk Anyer Green Vill


HANYA SEBUAH SYAIR 
Dear Prista:

Saat inilah ku terharu akan keajaiban alam begitu mempesona
Dan saat ini pula ku terhabis dalam kata dan makna
Tuk merangkai untaian syair tertuju teruntuk Prista
Namun ku tak dapat dan tak bisa menuliskan untuknya 
Entah mengapa mungkin ku terlalu terbuai akan keraguan
Tapi ku mencoba seiring detak kalbuku gemetar dan tersentuh
Menggigil merinding seandainya kau disisiku menemaniku
Kemudian hasrat tuk mengiringi akan rangkaian kata tertulis untukmu
Hanya dari rangkaian syair ku jadikan  lirik kulantunkan lewat  lagu
Kupersembahkan untukmu MambrukAnyer FourDecPrista
Anyer, 04 Desember 2004, O5:30 WIB
MambrukAnyer Village
MAMBRUKANYER FOURDECPRISTA
Dear Prista:
Awal ku berjumpa terbesit rasa menggapai asa dan menjalin cinta
Akankah dirinya terpikirkan dalam batin antara aku dengan cintanya. 
Tapi mungkinkah jiwa ini terhempas bagai ombak di lautan di tepi pantai dan menghilang
Dan percayalah ku kan mencintamu
Walaupun ku hanya berharap
Akhir ku bertanya terjawab kata menghias makna dan merindukannya. 
Biarkanlah angin kan menjadi saksi bisu
Antarkan mimpiku pada dirinya 
Yang terucap ini adalah cintaku yang pertama terungkap dalam syair indah oh Prista
Dan percayalah ku kan mencintamu
Walaupun ku hanya berharap
Dan seandainya kau mencintaiku
Sempurna hidupku denganmu
Anyer, 04 Desember 2004, O5:45 WIB
MambrukAnyer Village



HARUSKAH KU BERTAHAN
Dear Prista:

Bila ku melihat kerlap-kerlip cahaya dataran bukit malam
Ku teringat akan sinaran pancaran dari matamu
Kau begitu berarti untukku seperti sinar itu memandangiku
Kau terasa abadi untu sekedar ku peluk seperti pelukan sinar pada malam
Gemerlap hidup di antara puncak batas alam yang terdiami
Memaksa cahya itu hilang dan ingin menggapai mentari
Aku yang selalu memaksa jiwaku terhempas terbawa
Mengikuti arah alur angin dingin merasuki tubuhku
Seluruh ragaku jua rohku pun tak bisa berbuat apa-apa
Hanya menahan tuk sekedar berikan kehangatan sejenak
Bila ku kembali pada awal mula ku berjalan dan bermula
Kan tetapi ku dapat dan yakinkan hatiku tuk selalu menyatu
Mega merah mengintip di pangkuan awan gelap di sana
Akankah mimpimu terbangun tuk ilhami aku yang sendiri
Taukah kau mega itu berbisik tuk merubah warnanya
Bukankah itu sebuah sinar yang kan berubah kala siang menjelang
Seperti kasihmu padanya terus menerangi hingga saatnya ia berubah
Aku yang tak bisa berbuat apa-apa seperti sinar itu
Aku yang selalu berharap pada keajaiban memuja pintaku
Bahwa sebenarnya kita tak bisa menggapai cinta lewat angan
Selalu ada perbedaan dan perbedaan
Sungguh perbedaan itu selalu muncul membuat ku terpuruk
Seperti perbedaan garis sinar megaMu terhadap malam
Seperti perbedaan garis matamu yang ku lihat
Ini awal mula ketiga kalinya ku terlamun bertemu Engkau lewat syair
Akankah hari ini ku dapat bertemu dengannya
Sungguh begitu indah tak dapat ku ukur melebihi sinaran itu
Ini detik akhir ku kembali pulang saat pagi menyapa aku
Ini adalah rasa curahan hatiku pada sinarmu terbawa terhirup udara pagi
Haruskah keinginan tuk memiliki hilang dan sirna
Apakah keinginan tuk memiliki ku pendam di hati
Tertulis, YarsRangga, 
PuncakPas, 10 Desember 2004, 4:30 WIB 



AKU HANYA BISA MENGALAH
Dear Prista:

Bila ku melawan pada arah ku sesaat ku kan tersesat
Begitu juga bila ku bertahan pada satu cinta pasti ku kan merana
Helaan dan hembusan nafas jiwaku ini adalah sebuah kerinduan
Yang teramat berharap tuk sekedar berangan memiliki kekasih yang tertunda
Jika Aku adalah jiwa yang berharap Aku hanya bisa mengalah
Dan aku benar-benar kalah terlanjur tuk mencintaioku
Biarlah damai hatiku ini kembali tercurahkan oleh pancaran sinar mentari pagi
Yang perlahan belai kulitku hangatkan jiwaku entah sampai kapan 
Tetapi aku yang merasa yakin bahwa kaupun membelai kerinduanku hanyalah jika
Akan tetapi sinar mentari itu pun mengalah pada terpaan awan kelabu melintas
Sedikit menutupi hati yang bimbang penug ragu
Tak selamanya ia akan bertahan namun itu hanyalah alur selintas berjalan
Hingga sampai kapankah syair ini terungkapkan pada jiwa sinar ruh yang padam
Sampai detik ini pun tumpuan kaki jiwaku melangkah mencari titik terang
Ku di sini di ketingian kaki bumi yang teramat hampa herning dan terdiam 
Ak benar-benar tepaku pada pandangan pertama
Aku bagaikan insan yang terdamar dalam kata dan makna
Aku tak sanggup bertahan dalam kenyataan duka terlamun dan terangan 
Kembali itu hanya sebuah alunan lamunan angan 
Dimanakah kapankah ruh jiwaku kan dapat mendekat
Hanya kehampaan dan sakit hatiku yang mendekap
Yars di bawah kaki Puncak, 
Persinggahan, 10 Desember 2004, 07:00 WIB

TANDA TANYA DIRI
Dear Prista:

Aku yang tersadar oleh bayang kasih sayang yang tak melebihi sebuah keinginan 
Untuk sekedar memiliki dan menyadarinya bahwa cinta kan menjauh bila ku kejar
Namun keindahan dan kenikmatan sebuah cinta adalah terletak pada langkah
Dan keinginan-keinginan hasrat yang sama untuk mengejar bayangan itu
Tatkala aku adalah hasrat yang kau miliki
Janganlah kau tumpu keinginanmu terhadap jiwa yang lain tuk menyatu
Sejauh mata memandang sejauh lamunan hampa bergumam
Betapa ku terbuai oleh hamparan bukit tak terucapkan dengan kata
Termakan oleh keinginan sendiri tanpa batas senja 
Yang kurasakan ini sebuah perjalanan tanpa batas akhir 
Entah kapan ku terus berjuang dalam cinta

Hidup memang tak pernah cukup untuk cinta ibarat garis jalan panjang tak ada ujung
Terus di kejar hingga tujuan itu sampai dan keinginan tercapai
Aku yang menempuh jauhnya perjalanan dan melihat sekilas sisi-sisiku terlewati
Kemudian Aku terhenti di tengah jalan entah mengapa itu selalu terjadi pada diriku
Bagaikan terpaan angin lalu menyambar tubuhku dan menghilang
Sepanjang jalan ini ku terpaku akan cinta tak terbatas dan tak terbalas
Pada siapa ku kan jalani pada siapa aku kan bersandar dengan apa ku tertumpu 
Pada siapa ku berpeluk dan pada siapa ku mencurahkan hatiku 
Hanya menjadikan Aku sebuah tanda tanya diri

Puncak - Ciawi , Yars dalam perjalanan pulang 
11 Desember 2004, 13:29 WIB 


MASIHKAH KAU BERI AKU CINTA
Dear Prista:

Telah menjadi sebuah kisah yang haru atas semua impianku yang musnah
Tak tersampaikan hingga akhirnya Ku berharap pada waktu dan masaku
Bahwa jika ku t'lah menemukanmu tak ada lagi kisahku untukmu
Kini ku pendam selamanya tanpa harus ku berharap
Dan bila Kau t'lah mengetahui Aku sebenarnya
Yakinkan tuk  katakan karmaku padanya bahwa Aku adalah Aku dan Kau adalah Kau
Hari ini tempat ku berpijak tempat ku rangkaikan syairku 
Kau t'lah patahkan hingga sampai menghancurkan hatiku
Saat kau katakan bahwa kau telah memiliki kasih
Aku benar-benar terpuruk dan tak ada kenangan yang indah darimu 
Walau aku yang telah memujamu lewati pertemuan syairku
Hingga akhirnya tak ada kesempatan untukku
Dan kau telah tancapkan duri dihatiku sangatlah dalam tanpa belas kasih
Kau beri aku sebuah cerita akhir pertemuan sebelum cinta ku rasa
Masihkah kau beri aku cinta 
Jikalau ada maka aku tak akan sanggup untuk memberikan cintaku untuknya
Aku tak sanggup menerimanya ku temui akhir syairku Selamat tinggal Prista
Yars dalam batas akhir pertemuan
Setu Babakan - Kemang, 30 Januari 2005, 09:45 WIB







BATAS IMPIAN CINTA 
Dear: Qiqi
Panas terik matahari di saat ku berada pada tumpuan bukit-bukit gersang
Aku yang terasing memandang rumput-rumput bergoyang menatapku
Sampai akhirnya detik inipun kulanjutkan syair indah dalam perjalanan
Tentang dirimu yang amat merindukan seorang kekasih
Aku tahu dari pandangan matamu bahwa kau menanyakan hal itu
Seiring laju perjalananku pulang lewati panas temui rintik hujan
Ku melamunkan engkau dalam sesaat akankah kau jua padaku
Kemudian saat-saat langkah ku terus bertahan dan berjalan
Tertumpu akan hidup jelang hembus angin malam terbawa impian
Saat-saat sendiri kurindukan pertemuan dengannya 
Kembali Inginkan kau kini datangi hidupku
Jauh ku pandangi awan hitam dengan kabut gelap akankah hujan
Seakan-akan jauh ku berangan kelam kekasih dambaan 
Semerbak wangi aroma pelukan tapi itu hanya sebuah khayalan 
Kembali ku khayalkan dirimu jauh dari pandangan jauh dari penglihatan
Hatiku jiwaku dan hasratku terus mengidamkan dirimu yang ku damba 
Yang kan datang yang ku rasa bahwa milikilah aku serta bawa rinduku
Kini tercium semerbak aroma kerinduan dari angin malam sungguh tak terindahkan
Sejauh mata memandang anganku pun mulai terikat akan kasih sayang
Sejak pertemuan itu hari berlalu tanpa nyata bersemi dan bertahta
Kecantikan dan keanggunan yang membuat ku berharap tuk memiliki hasrat yang hilang
Kau yang ku temui kau yang tercipta dalam wajah-wajah penuh sunyi 
Kau yang kuimpikan hadirkan bayangan siang dan malam
Yars at Lisa Home
Pamulang - Cinere, 15:06 am - 04:22 am
Tegal Parang, 19 Juli 2004. 08:25-09:50 pm


KAU MILIKKU
Dear Qiqi /UUT


Ku temui tawaku hembuskan canda dan ceria
Hari itu ingin ku sentuh auramu dengan kejujuranmu
Sesaat ku mulai merindukan kamu dalam batas inginku
Akankah selalu menjadi kenangan walau tanpa bukti yang nyata akan cinta
Esok kan kembali datang menjelang
Esok kan bersinar bila kau pancarkan sinaran matamu 
Menggairahkan sendi-sendi keraguan 
Tuk mendapatkanmu tuk memlikimu meskipun perih kurasakan
Sebuah kasih sayang tanpa suatu ikatan
Engkaulah yang terindah kaulah benar-benar canda ceriaku
Janganlah kau tebarkan kenangan pada diriku walau sesaat 
Ku ingin tersentuh hasrat kasih darimu dalam hidupku
Kembalilah cintaku gapailah kenangan hatiku
Berdua kita jamah surga dunia Jadikan satu dalam ruang sayang 
Yars at Davit home
Tebet, 19 Juli 2004, 03:15 pm



ANDAI IA TAHU
Dear Rini:

Aku yang slalu terbayang dengan lamunan hampa mengharap ia tahu
Bahwa aku menyayangimu sejak saat kita bertemu
Ada sesuatu di balik hati yang slalu mengganggu
Mengusik resah hati timbulkan rasa rindu
Kurasakan sesuatu yang membuat hatiku selalu ingin bertemu
Yang terus mengusik hatiku tanpa jemu hingga kiranya aku jatuh cinta padamu
Saat itu ku ingin selalu dekat denganmu akan tetapi kau tak tahu
Saat itu ku ingin selalu menyapa dirimu hanya untuk sekedar
Menanyakan perasaan yang membelenggu seiring waktu menunggu
Kau tak tahu bahwa aku suka padamu bahwa aku sayang kamu
Ku ingin engkaupun tahu ku ingin kau merasakan apa yang ku mau
Semoga dan berharap kau tahu isi hatiku
Dan bisa menerjemahkan kata hatiku dengan perasaanmu
Bahwa saat ini dan selamanya aku jatuh hati padamu
Aku jatuh hati untukmu mesti kau tak tahu
Kiranya kau tahu andai ia tahu aku hanya milikmu
Jadikan aku milikmu setulus hatimu…

Tertulis. 11 Agustus 2004, 14:26 pm
Yars Flamboyan



SEBUAH PERTEMUAN
BY KHAZOEL
Jernihnya semesta dalam kelembutan cakrawala senja
Sebuah pertemuan dalam wangi bunga remang bersinar syahdu
Setinggi bintang malam bernyanyikan indahnya hatiku merayu
Pancarkan tatapan indah senyuman malu
Sendiri ku terkadang merasa ragu
Jadikan aku sebuah statistik yang berharap mendapat simpati
Dan ketika itulah kerinduan pada sebuah pertemuan
Menjadi rangkaian senandung asri hati sanubari
Aku yang mencoba menemukan apa siapa dan bagaimana
Aku yang mempertanyakan apakah sama dengan apa yang kau rasa
Sebuah pertemuan awalnya sangatlah berkesan
Akankah hilang dalam gurau dan berjuta harapan jua kenangan
Ceritakan pada dunia untukku bahwa perpisahan
Bukanlah akhir dari sebuah pertemuan Namun adalah awal darinya
Sebuah pertemuan taklah sebuah satu karyaku
Melainkan Engkaulah yang mempertemukan
Kupersembahkan untuk sahabat-sahabat baruku yang telah datang
Maafkanlah daku dalam mimpi-mimpi jiwamu Hanya lewat kata-kata yang ku karang
Teruntuk engkau dalam lintas gelap malam
Kazoel, Tebet, 31 Juli 2004 dalam perjalanan pulang


SYAIRKU HANYA UNTUKMU
BY KAZOEL
Selamat mendengarkan syahdunya irama ketenangan
Maaf ku coba menyapamu lewat ketikan syair tak bernyawa
Bolehkah aku bersua denganmu mula dengan guratan karyaku
Yang ku rangkai khusus untukmu
Sampai saat rangkaian kata ini terucap
Syairku hanya untukmu
Ketika kumbang menjemput hari dan ranting patah bergeming
Syairku hanya untukmu
Demi cinta sang dewi bingkiskan kasih cinta pula sayang
Syairku hanya untukmu
Saat senyum merekah mencari muara kerinduan tuk bertemu
Syairku tetap untukmu inginkan menjadi getaran hatimu
Walaupun amarahku menggelegar memaksa tuk mendekat
Walaupun mataku memerah hati jiwaku pasrah
Walaupun rahangku terkatup keras memuji keindahan dan jawaban
Walaupun dadaku membara sampai kapanpun ku kan mencoba
Syairku kan tetap untukmu
Sampai pun titik-titik ini bergulir berkejaran mencoba tuk menangkapi
Satu persatu pilu gundah godaan dan berbagi rasa cita
Yang terpenjara pada dinding kalbu ingin ku lepaskan biar lepas
Selama mentari tetap tersenyum
Selama Tuhan terus bertahta
Selama bahagia tak hanya milikku seorang
Selama dan selamanya
Syairku tetap hanyalah untukmu
Yars dalam keheningan malam
Kazoel, At my sweet room, 21 Juli 2004, 02:30 am


JEJAK KATA HATIKU
Kembali kupijakkan ragaku pada ujung-ujung langit di atas bumi
Mencoba tuk sadarkan diri bersandar pada keinginan ruh ilahi
Yang terus menerus menemani hati yang gelisah nan resah tiada henti
Hembus angin pun tiada henti-henti menerpa dada terasa rapuh
Hampa dan hilang terbawa angin kenangan dan ketidakberdayaan jiwa
Aku yang termenung mengharapkan untaian mutiara cinta yang ku cari
Kaukah jiwa yang tersembunyi di balik awan kelabu tersapu debu
Kaukah jejak bayangan tanpa hadirkan kenyataan yang terimpikan
Gerak dan tumpuan jejak itu masih tetap sama terlihat mata
Matahari dan rembulan tetaplah sama mengiringi indahnya hidup ini
Siang ini tetaplah siang sampai malam nanti menjemputnya
Malam hari tetaplah malam sama dengan apa yang kurasakan hari kemarin
Tapi tak tersadarkan olehku bahwa bebanku bertambah dan mulai goyah
Sesak dan sesalku menjadi bara api yang kian menyala-nyala
Yang kan akhirnya redup mulai tersisa menjadi arang yang tak ada nilainya
Termakan oleh usia meresap ke dalam pikiran-pikiran hampa dan menggoda
Seakan-akan membunuh hasrat tuk rasakan lagi cinta kasih dan sayang
Kerinduan itu datang saat kutuliskan kata-kata cinta yang menyapa entah mengapa
Selalu terikat terpatri dalam jiwa memang saat inilah hati mulai berbunga

Dan memang dunia tak cukup untuk cinta dan tak ada habis-habisnya
Kembali dan bila memikirkan tentang apa itu cinta dan ada apa dengan cinta
Cinta akan datang lagi bila hati kembali tenang rasakan seperti hari ku sekarang
Tanpa engkau hanyalah aku diriku dan Tuhan.
Yars . UI SALEMBA, 11:48 pm
Jakarta 05 Agustus 2004
Just for me and my self


SEBUAH UNTAIAN KATA CINTA
Sebuah untaian kata cinta yang terucap dengan alasan hasrat ingin memiliki
adalah sebuah ungkapan perasaan tersembunyi seorang insan hadir di dunia
yang tiba-tiba kehidupan terasa sempurna dan hidup seakan-akan milik berdua.
Kecemburuan cinta akan hadirnya orang ketiga adalah bumbu penyedap adam dan hawa
mengarungi indahnya cinta sejati.
Keterasingan akan kasih sayang melenyapkan cahaya cinta dan ilusi hasrat jiwa
karena tidak ada kenangan pada aura insan bercinta.
Misteri cinta terletak dalam drama-drama kenangan masa lalu
ataupun masalah-masalah yang membelenggu dengan adanya perbedaan.
Wujud cinta adalah apa adanya itu
Wujud untuk wujud itu sendiri,sebagai wujud yang bukan seperti apa adanya
dan bukan wujud yang seperti adanya.
 
Tertulis, 27 Mei 2004 01:59 am
Tersadur terinspirasi from "teater altar"
Yars in love of a life time


MASIHKAH SAYANG
Dear Yuni
Kini tlah kujadikan cintaku sekedar pelabuhan sementara
Di antara samudera di tengah-tengah lautan tak bermuara
Di antara tebing-tebing puncak getarkan gairah asmara
Tapi apa yang ku rasa tetap saja tak termakna jiwa selalu hampa
Akankah saat ini mulai padam api yang pernah menyala seketika
Jiwaku membara hempaskan nada-nada gemetarkan aura
Kini tlah kupijakkan kembali cintaku di puncak kedamaian
Alirkan suasana asri beraromakan kerinduan dan kenangan yang sama
Yang slalu tercipta bila rasa jenuh dan bosan ku alami
Masihkah sayang ini ku hembuskan pada angin-angin malam
Seiring malam yang selalu mencekam basuh muka leburkan hitam kelam
Di sana lampu-lampu sinarkan kehidupan pada bukit-bukit jiwa
Melihatnya seakan-akan membuka hati dari keterpurukan
Akhirnya ku bertahan dari remuknya hati pada kedamaian hening malam
Yang kini kudapatkan hanyalah sebuah hampa dan ucapan
Tak ada sentuhan yang membuka lagi cinta kasih dan sayang
Hanya keterasingan aku diriku jua cinta hasratku dan sinar terang
Seperti malam tak bertuan rindukan sinar rembulan
Aku tumpahkan semua dan kulepaskan segalanya pada tulisan karya indah
Sekedar saksi berjalan dan hidup yang telah terpuisikan
Menjadi sebuah jawaban dari kegelisahan bahwa ini tak pasti
Hal ini sebuah transisi dan jangan kau jadikan aku sebuah tragedi
Yang ku maki pada diri sendiri pada jiwa yang tak bisa mati
Bahwa aku bukanlah seorang insan yang terkasihi dan tersayangi
Ataukah kembali ku masih menyimpan tanda tanya
Untuk bisa menyapamu agar dapat ku menjawab tanda tanya iu
Dan akhirnya sungguh aku ingin memahami akhir tanda-tanda
Dan tanya-tanya apa dan siapa dirimu sesungguhnya
Puncak Pas, 25 Juli 2004, 03:36 am
Yars untuk yang tersayang

AKHIR SEBUAH TANDA TANYA
Dear Yuni:
Menatap pagi yang sunyi dan menerawang kejauhan curam bukit hijau
Yang menghiasi suasana rahasia di balik pohon-pohon cemara
Apakah di sana kerinduan akan alam memanggil tuk berharap?
Aku di sini di temani bidadari yang gelisah pada hati yang tak menentu
Mungkin ingin menggetarkan hasratku gairahkan asmaraku
Akan tetapi padam sudah api rindu yang membara di hatiku
Bertabur pucuk bunga bersemi di terpa angin berlalu
Seakan-akan berdiri megah seorang yang angkuh di dalam jiwaku
Mencoba tuk mengilhami sebuah tradisi khianati diri
Bagaikan air beriak suarakan gemuruh panjang hantam karang terjal
Mendengar napas-napas mulai hembuskan embun pagi
Kemudian terdengar kicauan burung-burung pecinta
Yang menghinggapi lamunan sang patah hati
Berdetak jantung seakan-akan pula lamunkan khayalan
Selalu tentang lamunan dan khayalan memang tuk hilangkan dendam
Tapi sayang kicau burung itu hilang pergi ia terbang tak terucapkan
Namun berganti heningku pada sapaan matahari yang terbit
Namun ia tak jua tersenyum hanya menatap sinis
Hanya berikan sentuhan angan dan belaian gairahkan mendung
Sadarku ini adalah sebuah harapan tak pasti temukan sebuah jawaban
Akhir sebuah tanda tanya akhir dari kegelisahan
Timbulkan kedamaian pada pijar-pijar keluguan sang pujangga
Puncak Pas, 25 Juli 2004, 06:25 am
KALI MALANG; Yars dalam kebebasan diri
\

ANTARA KAU DAN DIRIKU

Saat ini ku terdengar syahdunya kicauan burung bernyanyi di kala sunyi
Dalam perpaduan teriknya matahari menyambut sunset terjadi
Mengiringi alur kehidupan ramainya Jakarta hari ini
Di atas ketinggian langit pada puncak bumi di bawah pijak kaki
Ku terasapu oleh angin seiring lambaian dedaunan berbisik lirih
Matahari pun terus alirkan nada teriknya kadang sesaat menghilang
Tertutup awan kelabu terbawa angin terus menerus berganti
Namun nanar mataku pada gedung-gedung yang tinggi
Terbayang semua angan mencapai kekuatan mimpi
Tuk hadirkan suasana hati yang sendiri ini bila ditemani sang bidadari
Alangkah sempurna hidup ini bila kau di sisi
Terlintas dia datang dalam lamunan terlintas dia tersenyum
Tapi bidadari itu pergi dia menghilang dalam kelam
Kemudian tampak berganti dengan bidadari yang lain yang datang
Akankah kau jua terbuai dalam sambut lamunku?
Kau yang entah dimana dengan siapa kau berjalan
Dendam hati ini bila kau berpaling
Sesalkah dirimu bila hatiku ku terjemahkan lewat syairku
Masih ada hari esok dan aku datang untukmu gapai hasratmu
Sambut hariku dan terimalah rasaku
Berikan sentuhan cintamu bahwa aku kan pergi denganmu
Hingga tak dapat kupejamkan mata ini bahwa ku sangat sayang padamu
Tuk menumbuhkan sayap-sayap kasih menggapai cinta
Berdua abadikan senja sambut hening malam tinggalkan asa

Just for U..
UI Salemba 04 Augut 2004, 14:16 WIB
Yars dalam senja di hati

YAKIN KAN  INDAH
Dear Uma: 

Kala hujan turun dengan gemuruh petir menyambar pada dahan-dahan pohon . 
Mengingatkan ku pada hati yang rapuh dan terombang-ambing tiada arah tak dapat ku bersandar. 
Begitu halnya dengan air ku yang tenang kita hantamkan karang hati jiwa yang menanti keajaiban. 
Keajaiban sebuah cinta akan kesan pertama dengan dia yang ku jumpa hari ini kau di sisi menemaniku walau sesaat. 
Kala ku terdiam dan terlamun sendiri kemudian ruh jiwaku tersenyum dalam hati. 
Akan kah dia yang datang tanpa ku sadari bahwa bidadari ketenangan menggugah dan membelai petir menjadi satu kedamaian 
dan cinta akan persembahannya yang pasti kan ada datang menjelang membelai rasa takut. 
Kala ini ku tertegun dan ku yakini bahwa cintaku ini kan indah. 
Jadikan dia cintaku yang tumbuh bersemi di kala hujan berhenti jadikan suasana dingin sejuk dan damai. 
Kala hari ini jua hidupku kan terbaring dalam titian cinta dan kasih sayang yang baru. 
Dengan kisah dan pengalaman yang kan ku jelang mungkin dan entah sampai kapan ku bertahan. dan kujadikan dia kasihku cintaku dan bidadari kecilku. 
Pesanggrahan, 16 Januari 2005. 17:25 WIB



PUISI DARI SESEORANG YANG MERINDUKAN
Dear Rini

Sejenak ku bertanya mengapa kau berikan cinta kepada seseorang yang rapuh
Sejenak ku menjawab bila ku dapat menjawab Kau kan tersenyum indah di atas sana
Serangkaian kata yang sangat mendalam terbesit sanubari karena ku masih cinta
Benarkah itu sebuah jawaban ataukah hanya sekedar ungkapan rasa kasih sayang
Ataukah jawaban itu kembali menjadi suatu pertanyaan
Tuhan tahu apa maksud dan tujuan dari semua ini
Perasaan yang menyelubungi jiwa terus berdebar tak kunjung reda
Engkau sayangku berkata bila ku tak ada bila, bila ku tak ada
Seseorang yang amat menyayangi merasakan apa yang kau rasakan
Ujung-ujung jari bergetar seakan-akan berteriak hindari kematian
Itulah yang kan terjadi pada diri seseorang yang ku sayangi
Sejenak kembali ku bertanya pada diri yang amat merindukan sang impian sejati
Apakah kau sekedar menguji hati seseorang amat sangat sayang
Mulut dan lidah mengatakan benar dan tidak,, tapi hati tak bisa bohong
Perasaan percaya muncul jika hati dapat juga merasakan
Lebih lagi jika hati, jiwa, dan ragaku bertemu engkau tanpa rasa kasihan
Janganlah kau membuat aku semakin goncang
Aku yang rapuh, bimbang, resah, dan tiada tujuan mengerti apa yang kan terjadi
Bila itu terjadi padaku dari seseorang yang terus bertanya-tanya
Mungkin ku kan seperti engkau yang amat kurindukan
Mengertilah wahai bunga tidurku aku juga mengerti tentang bagaimana keadaanmu
Aku yang tak dapat bertahan hidup bila hal yang seperti ini terjadi padaku
Tuhan Yang Maha Pemberi Kasih Sayang
Alangkah senang dan gembiranya hatiku bila Kau disisiku menemaniku
Tuhan Yang Maha Pembawa Berita
Alangkah bersyukurnya hatiku bila seseorang yang kurindukan menemaniku juwa
Berilah kabar untuknya dalam do’aku bahwa ku amat sayang padanya
Berilah ketabahan hati kesejukan jiwa ketentraman impian
Agar tenang seluruh keraguan menyelimuti pikiran, hilang terpendam janganlah tersisa
Memanglah cinta tak habis-habisnya melanda setiap insan yang tengah dimabuknya
Ketiadaan cinta justru malah menambah ketidakberdayaan seseorang hadir di dunia
Betapa lengkapnya suasana jiwa menyatu akan jiwa yang lain dari perasaan cinta
Ku merasakan cinta pada seseorang yang amat kurindukan
Ku merasakan sayang pada seseorang yang amat kuimpikan
Samakah dengan cinta dan sayangku padaMu wahai Tuhan?
Ku masih merasakan sayang pada apa yang Kau ciptakan
Tapi ku jauh dariMu wahai Tuhan Pencipta Keindahan
Janganlah Kau berikan aku jiwa yang rapuh, jiwa yang tak tahu akan kasih sayang
Janganlah Kau pisahkan aku padanya, berawal dari hal yang tak pernah kubayangkan
Benar-benar baru kumerasakan akan hidupku yang sesungguhnya
Sayangku cintaku
Bahwa cinta dan sayang hanyalah Engkau Yang Memberikan
Bahwa hidup dan mati hanyalah Engkau Yang Menentukan

Tertulis, Flamboyan 22 januari 2004, 11:49 pm


PERJALANAN UNGKAPAN CINTA
Dear Ningrat:

Teringat akan perjalanan waktu saat kita bersama
Dimulai dari sebuah kesan pertama untuk sekedar bertemu bertatap muka
Keinginan berlanjut seiring rasa rindu hanya kau dalam bayanganku
Perlahan rasa itu kembali berangan untuk memadu kasih jua sayang
Firasat itulah yang membangkitkan hasratku dari kesendirian

Hingga saatnya aku megenal
Hingga nantinya aku terbuai
Hingga kiranya aku terdetik untuk berpisah
Hingga akhirnya aku menyadari bahwa kau bukanlah untukku

Tetapi sesungguhnya saat itu
Engkau yang melumpuhkan hatiku
Yang menemani rinduku
Yang menuntun jiwaku
Yang memandu hidupku

Matamu, Senyummu, Kepribadianmu
Yang menyenangkan aku
Yang mengisi hari-hariku
Yang menyejukan risau hatiku
Yang menemani setiap gerak langkahku
Ingin hatiku hatimu menyatu

Akankah cintaku sungguh berarti bersamamu
Akankah senyummu hanya satu untukku
Tersenyumlah engkau untukku
Apa yang kau sembunyikan dariku

Terlintas akan hari, waktu dan tempat dimana ku ingin mengucapkan kata
Walau kisar waktu hanya sementara
Mengungkapkan semua isi hati kepadanya
Biar puas dari hasrat yang terpendam dalam lubuk jiwa
Aku ingin engkau tahu berartinya engkau bagiku
Dan sesungguhnya tubuh ini tak mampu bertahan lagi
Meski hanya untuk bisa menggenggam tanganmu, menatap wajahmu
Meski aku hanya terdiam dan terus ku terdiam
Biarlah aku diam akan alir kerinduan
Hingga akhirnya Aku pulang.

Kemudian….Hari terus berjalan diiringi rintik hujan…..

Hari itu ku ingin mencium keningmu, hari itu ku ingin memelukmu
Hanya engkau yang berkenan menemaniku
Dan ungkapan rasa itu adalah Aku mencintaimu Sungguh aku menyayangimu ?!
Dua kata yang terkait tak bermaksud memaksa akan kehendakmu
Untuk menjawab apakah kau mencintai dan menyayangiku
Aku ingin mengutarakannya agar beban perasaanku terungkap
Sesungguhnya pula aku telah siap menanti jawabmu
Meski harus larut dalam keheningan tuk ku tuduhkan duka pada hatiku
Sesungguhnya memang hidup ini bergeminglah adanya
Bahwa hidup adalah sebuah perjalanan hingga tiba saatnya
Bahwa kehidupan terlahir bila tahu akan makna dan jawaban yang tersebunyi
Hanya saja harapan dan berharap akan kepastian menjadi pertanyaan
Mungkin kamu belum mengenal aku dan mungkin butuh waktu
Tetapi cinta memakluminya karna cintaku belum bersemi di hatimu ?
Biarlah hari itu menjadi saksi bahwa setengah perjalanan ini baru ku lalui
Biarlah hari itu menjadi jembatan cintaku untuk lebih menyayangimu
Biarlah kejadian itu menjadi rangkaian kasih sayang ?
Dan biarlah nanti akan ku persembahkan bila Tuhan mengizinkan
Mendengar kata hatiku menuju pendengaran batinku
Sudahlah cintaku janganlah kau sakiti rasa sayangmu
Sudahlah cintaku jangan sampai kau terluka akan penantianmu ?
Sudahlah cintaku karna itulah kau sudah terlanjur menyayanginya.

Wapress: April 1, 2005. 20:40 WIB
Tertulis, 12 April 2005, 10:00 WIB


RANGKAIAN KATA CINTA
Dear Ningrat:

Telah kuikatkan tali cinta pada tangkai bunga mawarku
Akan akar kesetiaan keyakinan sampai daun kasih sayang padanya
Di malam hari yang penuh berkah, hikmah, misteri, dan hari yang penuh anugrah
Terucap makna tersebunyi di balik dedaunan akan sayangku padamu
Yang kian ku pendam beberapa hari yang lalu
Di hari yang kuteteskan embun cinta pada seluruh tangkai daun dan bunga
Di hari yang indah di hari yang penuh bahagia aku bersamanya
Berjalan pada keyakinan yang benar-benar nyata
Nyata dan bahwa aku benar-benar sangat ingin mencurahkan untaian kata
Aku mencintaimu bahwa aku menyayangimu sangat
Disaat itulah aku tahu isi hatimu kaupun tahu isi hatiku
Detik itulah terungkap kata sayang mewakili semua rasa kasih dan cinta
Mewakili rasa rindu yang selama ini menemaniku
Di saat itulah ku kecup keningmu ku tahu jawabmu
Sebagai bukti bahwa kau jua menyayangiku
Menjadikanmu untuk sayang padaku
Menjadikanku untuk sayang padamu
Menjadikan kerinduan yang panjang dan terus kukenang
Menjadikan hari ini hari yang penuh bahagia
Hari yang penuh canda dan tawa
Lepas semua keraguan dan kegelisahan hati
Hilang sudah semua yang tiada berarti
Jalani saja kisah cinta ini selama pelangi terus memancarkan warna hati
Selama air masih mengalir selama matahari menyinari bumi
Selama bulan membiaskan cahaya kerinduan pada bintang-bintang yang berpijar
Selama hidup masih di tanganMu selama dan selamanya.

Lenteng Agung
Thursday night, April 7, 2005. 15:59 – 12:00 WIB
Tertulis Flamboyan,
Friday night, April 8 2005. 10:00 WIB


KUPUTUSKAN TALI CINTA
Dear Zahilba

Wahai desiran ombak lautan pantai
Tak bosankah kau suarakan nyanyian angin menerpa dirimu
Wahai terpaan kabut perbukitan
Tak bosankah kau hantamkan nyawa rasuki raga-raga jiwaku
Yakin kau tetap setia karena pengabdianmu itulah dirimu
Yakin kau tetap bagian alam yang menyatu tak terpisahkan
Inginku sepertimu
Akulah bagian darimu yang terus ku cinta
Aku yang setia kan tetapi kau beda
Bahwa kau tak setia mengapa kau tak setia
Bahwa kau tlah mendua nyata
Yakin bahwa kau tlah permainkanku
Tapi kau bersembunyi dibalik kesetiaan kesayangan kecintaanmu padaku
Dengan mengecup bibirku
Sudahlah-sudah kuputuskan saja cintaku padamu
Saat inilah waktuku terakhir untukmu
Sudah-sudahlah kuputuskan tali cintaku padamu
Saat inilah tak ada waktu tuk menjelaskan kebohonganmu.

Tetulis, PuncakPass, 15 Mei 2005, 08:00 WIB

BIAS CINTA LALU
Word: Yarsi


Terlelap kala sunyiku menyapa
Mendekap keinginan rasa tuk bertahan
Tercipta kala jemariku mendamba
Memeluk kerinduan akan cintaku yang hilang

Akankah dirinya masih mencintaiku
Maafkan aku yang telah melukai hatimu
Akankah hatinya mengerti akan hatiku
Bahwa aku ingin kau bahagia selalu tanpa diriku

Kini terpaan anginku kian belai sesalku
Gemercik air pantulkan sinar matahari
Menyambut kenangan yang lalu hening jiwaku
Terpaddu membawa cinta yang telah mati

Terpaku akan keindahan dirimu
Terpana tanpa lelah hati berharap
Terjaga di dalam peraduan senja biru
Membias cahaya cinta kilauan asmara

Setu Sawangan, 17 Agustus 2005, 12:35 WIB


GETARAN RASA
YARSZHAHILBA

Andaikan…
Menggetarkan bila…

Senyummu bersanding purnama
Tatapmu berkilau bintang
Belaimu bagai hembusan angin ..surga
Yang menghempasku dari kegersangan jiwa…oh

Andaikan…
Menggetarkan bila…

Hasrat tertumpu dalam rasa
Berjuta sentuhan bertabur asmara
Coba ungkapkan rasa cinta…bahagia
Yang telah lama menyesakkan dada..oh

Andaikan senyummu tatapmu dan belaimu
Hadir dalam hidupku sugguh menggetarkan rasa
Andaikan hasratmu asmaramu bahagiamu
Hadir dalam hatiku sungguh menggetarkan dada

Masa Silam
Dear Sang Pecinta

Tak terasa waktu cepat berlalu
Sejak kita bertemu
Telah kuungkapkan semua
Walau hanya dalam khayal semata
Terbesit rasa penyesalan
Hingga terlalu memanjakan diri
Telah terjadi kesan yang tak kuinginkan
Walau sedikit kenangan manis kurasakan
Cuma karena kamu
Mendambakan cinta yang lain
Adakah kau sengaja memadamkan rasa itu
Cuma karena dia
Menginginkan tuk selalu bersama
Hingga sampai kapankah terhapus semua kerinduan
Oh masa silam ku yang tlah berlalu
Mengapa teringat kembali
Akan hadirnya kau disisi
Menemani ingatan memaksa tuk pergi lagi…

17 Juli 2005, 20:00 WIB

Selingkuh
Dear Sang Pecinta

Oh kasihku bicaralah
Jangan diam janganlah membisu
Apa kau tak lagi sayang padaku
Apa kau tak lagi cinta padaku
Oh kasihku jujurlah padaku
Janganlah kau takut pada diriku
Apa yang kau lakukan dibelakangku
Hingga kau kini menjauh dariku
Biarlah-biar kau putuskan cintaku
Bila itu jalan terbaik untukmu
Dan bila kau kembali padaku
Aku tak ada lagi disisimu
Oh kasihku puaskah dirimu
Tuk berpaling dari diriku
Oh kasihku puaskah dirimu
Tuk menyakiti perasaanku
Oh kasihku puaskah dirimu
Apakah kau sadari akan hal itu
Apa yang kau ucapkan benar begitu
Cukup sudah itu yang ku tahu

22 Juli 2005, 08:00 WIB


Terdengar Kabar Akan Dirinya
Dear Ningrat

Sungguh tak dapat kuingkari apa yang telah kuniatkan
Bahwa benar apa yang ada dalam batin jiwaku
Apa yang terungkap firasat hati seorang yang terzalimi
Bahwa kau bermain cinta dengan yang lain saat perjalanan ku saat itu
Saat ku tak ada di sisimu sungguh kau sejahat itu padaku
Terdengar kabar akan dirinya
Mengapa selalu ada yang mengatakan
Tak ada aku dia pun jadi
Tak ada aku tuk bercinta dia lah pelampiasannya
Terngiang sungguh dalam akan perasaan itu tak bisa hilang
Apakah karmaku tuk jalani sebuah getirnya cinta terus menghantuiku
Apakah hanya serpihan debu yang mengotori batinku
Ataukah memang inilah saat-saat ku temukan siapa diriku sebenarnya
Apa yang salah dari dariku
Hingga kau mempermainkanku
Bahwa kau kecewakanku akan kata-kata dan janjimu
Saat pertama akan perjalanan curahan hatiku padamu
Saat pertama akan perjalanan curahan hatimu padaku
Sungguh semua hanya kebohongan belaka
Yang kau lampiaskan padaku hanya untuk kepuasanmu
Dan sungguh sudah tak ada lagi manisnya cinta
Hanya kini tinggal kematian kasih sayang
Dan kini hanya sebuah harapan untuk ku kenang
Menjadi sebuah pengalaman di saat – saat ku tak bisa lupakan
Apakah akan menjadi sebuah rasa kasihan
Apakah aku cukup bertahan
Cukup dengan apa yang ku dengar kurasa
Dan semoga kau terjaga dan selalu terjaga

Awal dari keraguanku
Pesanggrahan , 22 Juli 2005, 01:25 pm